BIOINDIKATOR Penentuan Kualitas Lingkungan

Bioindikator atau disebut juga spesies indikator adalah setiap spesies atau sekelompok spesies makhluk hidup yang fungsi, populasi, atau keadaannya dapat mengungkapkan kondisi kualitas lingkungan tempat hidupnya. Bioindikator dapat memberi tahu efek kumulatif beragam zat pencemar di dalam suatu lingkungan termasuk sudah berapa lama zat pencemar tersebut muncul, suatu kemampuan yang tidak dapat dilakukan melalui uji fisik dan kimia.
Makhluk yang tergolong bioindikator umumnya begitu erat dengan lingkungan ia hidup. Apabila terjadi perubahan pada habitatnya, perilaku bioindikator cenderung akan mengalami perubahan. Karakteristik Bioindikator Hewan dalam penentuan kualitas lingkungan udara mencakup berbagai aspek yang membantu dalam menilai dampak pencemaran udara. Bioindikator hewan digunakan karena mereka dapat memberikan informasi penting tentang kondisi lingkungan melalui perubahan dalam kesehatan, perilaku, atau populasi mereka akibat paparan polutan.
Terdapat 4 simpul yang berkaitan dengan proses pajanan polutan yang berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat yakni; Pertama, Jenis dan skala kegiatan yang menjadi sumber pencemar atau biasa disebut sebagai sumber emisi polutan. Kedua, Jenis polutan yang diemisikan ke lingkungan kemudian menyebar secara luas sesuai dengan sifat dan kondisi media. Ketiga, terjadinya pemajanan pada manusia baik melalui inhalasi, ingesti dan kontak kulit. Keempat; terjadinya dampak kesehatan baik bersifat ringan, sedang maupun berat yang dapat dipengaruhi oleh antara lain konsentrasi bahan, jenis polutan, lama terpajan, media pajanan dan rute pemajanannya.