KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA DI INDONESIA: RESILIENSI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP

Telah terjadi perubahan besar dalam norma-norma sosial di masyarakat Indonesia yang telah mempengaruhi perilaku seksual remaja di luar pernikahan. Terdapat peningkatan dalam hubungan seksual pranikah di kalangan remaja, yang berdampak pada tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan dan risiko kesehatan reproduksi seksual. Masalah ini juga mencakup dampak sosial, medis, dan psikologis pada remaja yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Resiliensi sebagai faktor penting dalam pengambilan keputusan remaja terkait kehamilan yang tidak diinginkan. Tingkat resiliensi individu memengaruhi apakah mereka memutuskan untuk melanjutkan atau mengakhiri kehamilan. Berbagai karakteristik dan faktor, termasuk dukungan sosial, budaya, dan spiritualitas, memengaruhi tingkat resiliensi seseorang.
Buku ini akan mengeksplorasi bagaimana tingkat resiliensi berkembang dalam kelompok remaja yang memutuskan untuk melanjutkan atau mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, faktor-faktor yang memengaruhi tingkat resiliensi, dan dampaknya pada perkembangan psikososial responden. Ini adalah studi yang relevan dan penting dalam memahami cara remaja menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan dan bagaimana mereka membuat keputusan yang akan memengaruhi masa depan mereka dan anak yang akan lahir.