PERUBAHAN IKLIM GLOBAL TERHADAP KEJADIAN BENCANA DAN PENYAKIT “A GLOBAL CONCERN”

Variabilitas iklim memiliki peran yang sangat penting karena berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan penyebaran penyakit. Perubahan iklim menjadi fenomena global yang menyita perhatian dari seluruh negara karena dampaknya terhadap manusia dan lingkungan sekitar. Peningkatan temperatur global yang terjadi selama dekade 2006-2015 adalah 0,870 °C dan di antara tahun 2030 dan 2052 diprediksi akan terjadi peningkatan temperature sebesar 1,5°C. perubahan iklim berdampak ada risiko penyakit yang disebabkan oleh makanan, air dan penyakit yang ditularkan melalui vektor baik sebagai akibat dari peristiwa ekstrim maupun yang terjadi karena perubahan jangka panjang dalam suatu ekosistem.
Perubahan Iklim sudah memasuki fase kritis, menurut analisa United Nations Environment Programme (UNEP) bahwa bumi terus menghangat diangka 2,7°C. peningkatan suhu yang terjadi dapat berdampak sangat besar bagi umat manusia. Hal ini akan menjadi sebuah peringatan mengenai pemanasan global ataupun perubahan iklim yang terjadi. Indikator bahwa telah terjadi perubahan iklim yaitu peningkatan suhu udara dan kenaikan permukaan laut menurut International Panel On Climate Change (IPCC) membuktikan gejala perubahan iklim dengan observasi yang menunjukkan terjadi peningkatan suhu udara dan lautan secara global, lelehnya es di kutub secara cepat dan luas serta meningkatkan ke tinggian permukaan air laut secara global.
Pemanasan global mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung adalah paparan langsung dari perubahan pola cuaca (suhu, curah hujan kelembapan, kenaikan muka air laut dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrem). Mempengaruhi kesehatan manusia secara tidak langsung. Proses yang terjadi adalah perubahan iklim mempengaruhi faktor lingkungan seperti perubahan kualitas lingkungan (kualitas air,udara dan makanan), penipisan lapisan ozon, Turunnya sumber daya air, hilangnya fungsi ekosistem, dan degradasi lahan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Dampak lain dapat menimbukan polusi udara yang berpengaruh terhadap kesehatan (air pollution), penyakit yang berhubungan dengan air dan makanan (water and food borne diseases), penyakit yang berhubungan dengan vektor (vektor borne diseases), seperti penyakit DBD, chikungunya, malaria, leptospirosis, filariasis dan penyakit lainnya